Selasa, 30 Maret 2010

Perkembangan Musik INDIE


Apakah definisi dari musik indie menurut anda?


Sebenarnya menurut saya, musik indie sebagai aliran atau genre musik itu “not even exist”, karena yang disebut musik indie itu adalah untuk
membedakan antara yang mainstream dengan indie. Jadi musik indie adalah istilah untuk membedakan antara musik yang dimainkan oleh musisi profesional dengan musisi amatir.

Tapi yang pasti indie adalah gerakan bermusik yang berbasis dari apa yang kita punya, do it yourself, etika yang dianut mulai dari merekam, mendistribusikan dan promosi dengan uang sendiri. Walaupun nantinya akan ada perbedaan lagi antara indie dengan D.I Y itu sendiri.

Bagaimana pengkriterian antara indie dengan mainstream?


Umumnya yang dimaksud dengan mainstream adalah arus utama, tempat di mana band-band yang bernaung di bawah label besar, sebuah industri yang mapan. Band-band tersebut dipasarkan secara meluas yang coverage promosinya juga secara luas, nasional maupun internasional, dan mereka mendominasi promosi di seluruh media massa, mulai dari media cetak, media elektronik hingga multimedia dan mereka terekspos dengan baik.

Jadi jika kita berbicara kriteria dari mainstream dengan indie itu lebih kepada industrinya, perbedaannya lebih kepada nilai investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan rekaman. Kalau masalah talent atau talenta, tidak ada yang memungkiri kalau band-band indie terkadang lebih bagus daripada band-band mainstream. Jadi di sini hanya masalah uang, karena industri musik berbasis kepada profit, jadi label menanamkan modal yang besar untuk mencari keuntungan yang lebih besar, ya, itu tadi pada nilai investasinya. Pada beberapa tahun terkahir banyak label yang memaksakan band yang berada dibawah naungannya menciptakan lagu-lagu yang terlalu dan mendayu-dayu..yaa kalo kata anak anak sekarang melayu.


Saya banyak membaca bahwa “distro” menjadi salah satu faktor berkembangnya musik indie di Indonesia, bagaimana menurut anda?


Benar. Distro bisa menjadi poin tambahan buat infrastuktur itu tadi. Distro pertama di sekitar Jakarta bernama Pose yang bertempat di daerah Depok sekitar tahun 95an. Itulah distro pertama yang ada di sekitar Jakarta dan akhirnya banyak menjamur di Indonesia. Distro merupakan plus point untuk musik indie, karena band-band indie akan merilis sesuatu maka mereka butuh outlet untuk menjual produk mereka, entah itu rilisan, merchandise, souvenir dan sebagainya maka distro menjadi sebuah retail yang alternatif daripada tempat-tempat yang sudah ada seperti Aquarius Mahakam atau tempat-tempat lain. Fenomena seperti itu sudah ada di seluruh Indonesia.

Dan tidak lupa, semangat independen dari gerakan musik indie juga menyebar ke barbagai bidang, salah satunya adalah gerakan film independen. Film independen terinspirasi dari gerakan musik indie. Bahkan album jazz yang dibuat oleh Indra Lesmana terinspirasi dari semangat gerakan musik indie. Jadi etos gerakan musik indie yang dilakukan oleh teman-teman semua ini sudah berimbas ke bidang-bidang lain.


Bagaimana perkembangan musik indie saat ini?


Gila lah! Dari mulai era PAS yang direkrut Aquarius, Suckerhead dengan Aquarius, Jun Fan Gung Foo, Superman Is Dead dengan Sony, Shaggydog dengan EMI hingga The Upstairs dengan Warner Music. Jelas perkembangan musik indie akan menjadi cikal bakal musik mainstream baru. Jadi yang akan terjadi adalah musik indie akan jadi ladang pertumbuhan dan perkembangan yang mana nanti akan berbuahnya di major label. Jadi kontribusi terbesar adalah mereka membawa perubahan bagi ragam jenis musik di Indonesia.

Kemudian perkembangan yang lain adalah kalau dulu jika musisi ingin rekaman harus memakai pita satu setengah inci dengan studio yang mahal, sekarang bisa dengan teknologi digital yang murah dengan sistem home recording, musisi bisa membuat rilisan dengan mudah dan murah. Karena saya yakin nantinya semua band-band besar nasional akan lahir dari generasi band indie. Paling lama sekitar sepuluh tahun lagi.

Sebenarnya perjalanan sejarah musik kita jauh tertinggal menurut saya. Kalau di luar, Elvis Presley memulai karirnya dengan indie pada pertengahan tahun 50an sedangkan di Indonesia baru mulai sekarang. Jadi nantinya band-band indie suatu saat akan menjadi band-band besar dan perkembangannya bisa dilihat dari PAS Band dan Naif.

Perkembangan yang lain bisa dilihat dari pentas-pentas seni. Kalau anda mau melihat perkembangan selera musik anak-anak muda, anda jangan melihat pentas seni seperti Soundrenaline. Tetapi anda harus melihat ke pentas seni anak-anak SMU (pensi), semua band yang main di sana merupakan pilihan mereka sendiri, mereka melakukan mekanisme polling untuk memilih artis yang akan main di pensi mereka. Jadi menurut saya itu adalah selera yang jujur, tidak seperti event besar yang biasanya terjadi deal-deal di balik meja.

Jaman dulu, band-band indie jarang mendapat panggung yang enak. Panggung selalu kecil dan jam manggung yang siang saat matahari di atas kepala. Kalau sekarang band-band indie dapat bermain di panggung yang sama dengan artis besar dengan jam yang tidak jauh berbeda. Mereka bisa show berdekatan dengan headliner. Di Amerika semakin malam sebuah band manggung maka semakin besar nama band tersebut. Jadi menurut saya fenomena ini bagus sekali.

Malah ada kecenderungan kalau anak-anak SMU bosan dengan artis-artis besar atau mainstream dan lebih memilih band-band indie. Ini disebabkan karena anak-anak indie membawa darah segar kepada acara-acara mereka. Sepuluh tahun yang lalu tidak dapat dibayangkan kalau band-band indie dapat main di panggung seperti ini.

Perkembangan yang lain adalah penjualan album-album independen yang meningkat. Tapi untuk data lebih kongkrit saya tidak punya. Hanya saja generasi muda dari pendengar musik indie ini jauh lebih baik dari 10 tahun yang lalu. Anak-anak sekarang yang tidak terkontaminasi dengan orang-orang jaman dulu malah menawarkan sesuatu yang baru dengan mentalitas lebih baik dari para pendahulu mereka.

Mereka membeli merchandise, membeli kaset dan bahkan berkeliling mengikuti artis indie idola mereka ke mana mereka manggung. Inilah fenomena yang mungkin tidak ditemui 10 tahun yang lalu. Mereka mensupport dengan baik musik-musik indie. Inilah hal-hal yang menarik dari perkembangan musik indie di Indonesia.

Mengapa band-band indie selalu indentik dengan acara pensi ??

Musik berstatus indie memiliki corak yang unik dan tidak terlalu mengikuti pasar musik di Indonesia.Jenis musiknya lebih banyak, gak yang gitu-gitu aja. Sekarangkan banyak tuh band-band SMA yang suka tampil di pensi-pensi, banyak dari mereka yang punya lagu enak-enak dan bervariasi,Sebagian kalangan mungkin masih ada yang asing dengan band indie. Sesuai asal katanya independent yang berarti merdeka, berdiri sendiri, berjiwa bebas, dan tidak bergantung, sehingga jika diambil pengertian secara bebas, bisa ditafsirkan dua pengertian mengenai band indie yang kini tumbuh subur di Tanah Air. Pengertian pertama yang bisa diberikan pada band indie adalah karya-karya mereka berada di luar mainstreem atau berbeda dengan corak lagu yang sedang laris di pasaran. Mereka bebas melahirkan karya yang sangat berbeda dari yang ada di pasar, atau dalam kata lain tidak komersial dan umumnya memiliki pangsa pasar tersendiri terhadap jenis lagu yang mereka sodorkan.
Perusahaan rekaman indie menyediakan landasan atau wadah bagi band-band yang beraliran post-punk, indie pop, electronic, metal, alternative rock, dll, yaitu jaringan distribusi luas, pembagian hasil seimbang antara label dan band, idealis DIY (Do It Yourself) untuk marketing, art, dan produksi yang dipandu atas kepercayaan mereka pada kebebasan berekspresi, inovasi dan keberagaman dengan tujuan sederhana, menyebarkan dan memperkenalkan musik yang mereka suka.

Band - band indie lebih disukai oleh anak-anak SMA maupun kuliahan oleh sebab itu mereka banyak diundang diacara-acara sekolah atau kampus yang sering disebut pensi atau gigs.

Banyak mengusung aliran Screamo, Punk, Heavy metal, Hardcore, Pop punk, Hiphop etc !

ROCKET ROCKERS


Rocket Rockers lahir pada tahun 1998 dengan nama awal Immorality President (Firman guitar/voc, Aska guitar/voc, Bisma bass/voc, Doni drums), namun nama itu hanya berjalan sekitar 1 tahun saja, karena vokalis yang pertama keluar karena satu dan lain hal. Sehingga pada tahun 1999 para personelnya masih mencari vokalis, dan akhirnya mereka mendapatkan seseorang yang bernama Ucay yang baru saja keluar dari band skate rock terdahulunya New Kicks On The Board. Setelah Ucay masuk, nama Immorality President berubah menjadi Rocket Rockers dengan pertimbangan membuat image baru yang lebih fresh. Terciptalah Rocket Rockers dengan formasi awal: (Aska guitar/voc, Ucay vocal, Bisma bass/voc, Doni drums). Dengan formasi 4 personel, Rocket Rockers memulai dari bawah. Menjadi band seleksian untuk mendapatkan panggung, menjadi bagian paling memorable, dimana mereka merasakan jerih payah sulitnya mendapatkan panggung di kota sendiri (Bandung). Berbagai penolakan dari acara-acara yang dimasuki menjadi cambuk bagi mereka untuk terus keep on the line dan tidak mengikuti trend musik yang sedang hype waktu itu, karena musik yang Rocket Rockers bawakan masih jarang bergema di panggung-panggung bawah tanah dan pensi-pensi. Sampai akhirnya mereka membutuhkan 1 lagi personil untuk mengisi posisi guitar agar lebih harmoni. Lalu masuk Lope mengisi posisi rhythm. Dengan formasi berlima, merekapun mulai dikenal di berbagai acara kampus, pensi dan underground (walau Rocket Rockers tidak mengklaim diri sebagai band underground, karena mereka hanya ingin bermain musik, that’s it ). Namun mereka sangat dekat sekali dengan semua komunitas/scene independent dikotanya maupun diluar kota, sehingga banyak link yang mensupport propaganda mereka. Salah satunya dengan masuknya Rocket Rockers ke kompilasi-kompilasi seperti Fallen Angel, Still Punx, Still Sucks!, No Place To Get Fun, Bad Tunes And Some Ordinary Things, Ripple (Demo) #8, New Generation Calling, Hati Keccil (vcd bmx). Rocket Rockers juga sempat menjadi salah satu band pembuka Skin Of Tears (band punkrock asal Jerman) di Dago Tea House Bandung.


Pada bulan Agustus 2002 akhirnya Rocket Rockers mengeluarkan album pertamanya yang bertitle "Soundtrack For Your Life" dibawah label indie Off The Records. Album "Soundtrack For Your Life" cukup mendapatkan respon yang luar biasa dari berbagai kalangan. Sampai suatu saat, single lagu "Finishkan" menjadi No.1 beberapa minggu di chart indie Radio Prambors. Berbagai media masa cetakpun memprediksikan Rocket Rockers menjadi "The Next Big Thing" (Hard Act To Follow Next Year) bersama Superman Is Dead, The White Stripes, The Hives dan The Vines –Majalah HAI No.45 11 Nov 2002-. Juga beberapa media massa seperti Boardriders, Ripple Magazine, Pause Magazine, Gadis, Kawanku, Pikiran Rakyat, dll mulai banyak mengulas Rocket Rockers. Untuk video clip, Rocket Rockers memilih single "Tergila" garapan Cerrahati dan sudah tayang di MTV. Pensi-pensi sampai acara independent-pun banyak mengundang Rocket Rockers untuk menjadi bagian dari acara. Sampai akhirnya gaung Rocket Rockers mulai merambah ke luar kota dan pulau. Sebutlah Jakarta, Bekasi, Subang, Pandeglang, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, sudah dilalui dan undangan dari Medan, Bali, Balikpapan, Ujung Pandang, Singapore terus meramaikan e-mail dan guestbook di website. Melihat demand yang semakin tinggi terhadap Rocket

Setelah album pertama sukses di pasaran hingga mencapai angka 10.000 copy lebih, bulan Agustus 2003 Rocket Rockers habis kontrak dengan Off The Records. Namun sayang, Off The Records tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Rocket Rockers, malah semakin mis-komunikasi. Lalu di akhir 2003, Doni (drummer) resmi mengundurkan diri dari Rocket Rockers untuk menyelesaikan studi-nya. Posisi drum lalu di ganti oleh Ozom (Khrisna) dan menjadi personel tetap. Ozom sempat juga aktif membantu di beberapa band seperti Killed By Butterfly, Authority, Marvel, LBL, dll. Dengan modal seadanya akhirnya Rocket Rockers membuat 5 lagu demo live untuk merilis E.P mereka sendiri dengan records sendiri. Namun tanpa di duga, akhir tahun 2003 Sony Music memberikan tawaran untuk merilis album. Rocket Rockers akhirnya resmi kontrak 6 album dengan Sony Music. Sampai akhirnya keluarlah album ke 2 mereka yang ber-title "Ras Bebas" berisikan 15 lagu. Informasi terakhir, website Rocket Rockers juga sudah masuk ke dalam punkrock.org bersama band-band international lainnya.

Discografi:

1. Still Punx Still Sucks ( Melodic Punk Compilation ) –My Own Deck/Ryan’s Records- Cassette
2. Fallen Angel Magazine + Demo –CD & Cassette
3. No Place To Get Fun ( Compilation ) –No Label Records-
4. Bad Tunes and Some Ordinary Things ( Melodic Punk Compilation ) –My Own Deck- CD
5. Ripple Magazine #8 + Demo Cassette
6. Hatikeccil (vcd bmx)
7. Rocket Rockers "Soundtrack For Your Life" –Off The Records- Cassette
8. New Generation Calling ( Compilation ) –Spills Records- Cassette
9. Rocket Rockers "Ras Bebas" –Sony Music- CD/Cassette


Rocket Rockers menjadi salah satu band pembuka konser Skin Of Tears (band punk asal Jerman) di teater terbuka Dago Tea House bersama Kuro!, Stadium 12 dan No Label. Di tahun yang sama pula Rocket Rockers medapat kontrak endorsement dengan Volcom dan Electric Sun Glasses. Sampai akhirnya Rocket Rockers kerapkali main di event skateboarding.
Di awal tahun ini Rocket Rockers di kontrak oleh Sony Music dan melahirkan album ke 2 “Ras Bebas” di tahun 2004. Album tersebut laris 20.000 copies dibulan pertama edar. Rocket Rockers di tahun 2004 telah membuat 3 video klip yang tayang di MTV, diataranya: “Bangkit”, “K.L.A.S.S.I.X” dan “Pesta”. Seperti biasa band indie yang memiliki grass root kuat lalu masuk major label akan menemui kontra-kontra dari core fans. Testimonial di website pun cukup memanas. Dan suatu saat ketika Rocket Rockers interview di sebuah radio di Makassar dan menyebutkan bahwa Rocket Rockers masuk Sony Music, keesokan harinya aksi panggung Rocket Rockers di sebuah pensi dihujani oleh ludah yang bertubi-tubi dari penonton. Penontonm terus meludahi dari lagu pertama sampai terakhir, namun Rocket Rockers tetap tegar main sampai lagu terakhir walaupun Ucay (vokal) badan dan muka-nya sudah dipenuhi oleh ludah. Seiring waktu dan kedewasaan scene, wacana indie-major mulai memudar, panggung Rocket Rockers pun berangsur aman di berbagai kota.

ALONE AT LAST



Adalah band indie yang lahir di Bandung, Indonesia pada tahun 2002 dengan hits lagunya "Muak Untuk Memuja". Label rekamannya adalah absolute records. Alone At Last merelease E.p album yang berjudul Sendiri VS Dunia (2004) dan album terbarunya adalah "Jiwa" (2008). Band Alone At Last yang beranggotakan yas (vocal), ubey (bass/back vocal), ucay (guitar/back vocal ), indra (guitar/back vocal), athink (drum) ini adalah salah satu band indie yang terkenal dikalangan remaja.

Silakan kunjungi :

- Official Myspace Alone At Last http://www.myspace.com/everlastingalone

- Official Friendster Alone At Last http://profiles.friendster.com/aloneatlastrawk

- Official Blog Alone At Last http://aloneatlast.multiply.com/



KILLING ME INSIDE



Band Killing Me Inside (Killms) adalah band bergenre Modern Rock / Emo yang dibentuk pada awal tahun 2006 dengan personilnya, yaitu : Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Pada pertengahan '08, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan. "Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak," kata Raka seperti yang dituliskan di Blog Myspace Killms. Kemudian pada tahun itu, memasuki 2009, setelah beberapa kali manggung dan melakukan tour, Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) meninggalkan band dan juga karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjangnya demi masa depan. Formasi terbaru Killms adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum. Band ini sudah mempunyai satu album yaitu "A Fresh Start For Something New" yang hitsnya lagunya yaitu "The Tormented".

Alamat Akun Killing Me Inside

Myspace : http://www.myspace.com/xxkillingmeinsidexx
Facebook : http://www.facebook.com/killingmeinside
Friendster : http://profiles.friendster.com/streetteamkillms




PEE WEE GASKINS



Pee Wee gaskins adalah band asal Indonesia yang mengusung aliran musik Metal Hadcore band yang di juluki pangeran Pensi ini beranggotakan 5 orang yaitu: San-san (vocalis+gitar) Dochi (vocalis+ gitar) Eye (basis) Omo (shynysterized) Aldi Kumis (drumer) ini sukses lewat mini album yang diberi judul Storys Off The High School kemudian keluar dari aliran band indie mereka pun membuat album Welcoming To the Shopomore yang lumayan cukup menyita perhatian para pengamat musik Indonesia.
Nama Pee Wee Gaskins diambil dari sejarah pembunuh bayaran di America yaitu Donal Gaskin karena ukuran tubuhnya yang sangat kecil maka orang-orang menyebutnya Pee Wee.Dilihat dari segi hal nama orang-orang mengira band ini sangar tapi tidak sedikit orangpun menilai nama mereka kocak dan mudah di ingat.Fan’s fanatik PWG yaitu Party Dork yang artinya kumpulan orang culun,jadi karen PWG muncul di tengah-tengah marak nya anak-anak emo derajat orang-orang Dork terangkat
Tapi anehnya banyak segerintil oknum yang membenci PWG saya juga kurang tahu tapi yang jelas semua orang punya pendapat yang berbeda.Musikalitas band ini memang boleh diadu karena PWG mempunyai Omo seoarang Shynyster yang bisa memainkan beberapa pola dalam 1 lagu,selain itu PWG mempunyai Aldy yang memepunyai gaya permainan menyerupai Travlis drumer Blink 182.Hal lain yang memubuat saya suka PWG yaitu suara vocalisnya San-San yang kental dengan suara scream memang vocalis jebolan Killing Me Inside ini punya keahlian Scream.Itulah sejarah singkat tentang PWG ingin tahu lebih jelas search aja situs nya.

PWG DIHUJAM OLEH PARA APWG

Sejarah terbentukannya comunity yang anti dengan Pee Wee Gaskin ini masih belum jelas kapan dimulainya...
Hanya yang jelas dari waktu ke waktu komunitas ini semakin gencar meluncurkan berbagai manuver untuk berusaha menjatuhkan PWG yang beberapa orang berpendapat dengan landasan dan ada juga yang tanpa landasan atau sekedar menghina.

..........................................................................................................................................................................


Kini saatnya bagi band indie menunjukkan segala potensi dan kemampuan. Jangan meniru band-band independen senior yang gagal, tanpa karya, dan tanpa apresiasi. Menjadi band indie itu mudah, tetapi jadi band indie yang 'sukses' itu memang butuh perjuangan panjang, keringat, usaha, dan kerja keras. Juga modal dan kesempatan sebagai pendukungnya.